Lebak, PublikBanten id Cilograng - Dugaan potongan Program Indonesia Pintar(PIP) yang diduga terjadi di SMAN 1 Cilograng kecamatan Cilograng kabupaten Lebak - Banten menjadi sorotan awak media online.
Hasil investigasi dan Konfirmasi media online investigasi Salah Satu Orang tua siswa atau wali murid di SMAN 1 Cilograng Mengaku keberatan dengan adanya potongan PIP, yang dilakukan oleh oknum Guru.
Dikatakan salah satu orangtua siswa Bernisial E saat dikonfimasi Wartawan. "anak saya kebetulan sekolah di SMAN 1 Cilograng kelas X dan dapat program PIP tahap 1. Selanjutnya anak saya dan teman teman berangkat ke Malingping ke salah satu bank untuk mengambil dana PIP dan di dampingi oleh salah satu Guru .
namun setelah sampai di Malingping ke salah satu bank bahwa kartu ATM semuanya di kumpulkan oleh salah satu guru inisial G, setelah cair dananya anak saya beserta yang lainya hanya di berikan 500.000( lima ratus ribu rupiah ) itu pun masih di potong lagi 50 rb katanya buat ongkos.jadi uang yang di terima hanya 450.000, ( empat ratus lima puluh ribu).
padahal saya tau untuk tahap pertama seharusnya PIP itu dapat Rp 1000.000(Satu juta rupiah).
Saya selaku orang tua siswa sangat keberatan dengan adanya potongan sampai 500 RB
Baca juga:
Polri Siap Tindak Dugaan Permainan Karantina
|
Hasil investigasi awak media menemukan sumber berbeda bahwa ada ancaman dari salah satu wali kelas kepada salah satu siswa karena di anggap anggap telah membocorkan adanya dugaan pemotongan dan wali kelas tersebut mengatakan dengan nada menakut nakuti atau seperti kata ancaman , bahwa kalau masalah ini sampai rame maka PIP nya tidak akan diberikan dan dihapus namanya dari data bantuan.
Kepala Sekolah SMAN 1 Cilograng, H.Uung saat dikonfirmasi melalui WhatsAppnya, Senin (20/05/24), bahwa pihak sekolah tidak pernah memotong dana PIP itu mungkin anak anak ada kegiatan mungkin ngambilnya dari situ, dan disekolah juga tadi , siswa dan siswi berkumpul dan menyatakan tidak ada pemotongan oleh pihak sekolah.
"Sekolah tidak pernah memotong dana PIP tersebut, kalau orang tua tidak tau suruh datang aja ke sekolah, dan mereka siswa dan siswi tadi memberikan sikap bahwa sekolah tidak pernah memotong anggaran tersebut .pungkasnya
( Tim media***Red)