Banyak Proyek Jalan Bina Marga Kabupaten di Duga Tidak Sesuai Spek, DPUPR Lebak Akan di Demo

LEBAK, - Banyak proyek pengerjaan jalan kabupaten di wilayah Lebak Selatan oleh pihak Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Lebak yang diduga tidak sesuai spesifikasi, membuat aktivis dari berbagai LSM gerah dan ancam akan demonstrasi, Jumat 10 November 2023.

Kegiatan penyelenggaraan jalan kabupaten yang tersebar di beberapa kecamatan di wilayah Lebak Selatan, dengan berbagai pengerjaan seperti Beton, Hotmix dan Lapen, diduga banyak yang tidak sesuai spek dan dikerjakan asal-asalan.

Baca juga: Dipo Nusantara Dukung Bandara Komodo NTT Setara Changi Singapura

Hal tersebut dikatakan oleh Agus Resmana dari LSM Ombak dan Roby Teguh dari LSM Libas. Menurut keduanya saat investigasi di berbagai titik, pihaknya meyakinkan adanya dugaan pengerjaan yang diduga tidak sesuai spesifikasi.

"Temuan kami di lapangan, kualitas beton dipertanyakan mutunya, untuk Hotmix dan Lapen dipertanyakan ketebalannya. Diduga keras tidak sesuai spek dan dikerjakan asal-asalan di berbagai titik wilayah selatan, " ujar Agus Resmana.

Baca juga: Basuki Hadimuljono: Infrastruktur Dasar di KIT Batang, Berdayakan Tenaga Kerja Lokal dan UMKM

"Karena dugaan temuan kami tersebut, kami akan unjuk rasa dengan lembaga dan ormas lainnya akan beraliansi untuk unjuk rasa di Dinas PUPR Lebak. Karena kita juga menduga pihak-pihak pemenang paket pengerjaan sudah kongkalikong dengan dinas dan stakeholder lainnya, " ungkap Robi Teguh.

Terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Lebak, Hamdan ketika dikonfirmasi mengenai temuan beberapa lembaga mengatakan akan mengecek kegiatan pengerjaan jalan di Lebak Selatan.

Baca juga: Realisasi Fisik Preservasi ruas Boro di Jeneponto Mencapai 56,62%

"Waalaikumsalam. Nanti kita cek ke lokasi, terimakasih informasinya, " ujarnya singkat, Sabtu 11 November 2023.

Hamdan pun menjelaskan bahwa pengerjaan beton pada titik di Desa Kerta Rahayu, mutu beton memang kualitas rendah. Hal ini berbanding terbalik dengan yang dikatakan oleh pihak kontraktor pada berita sebelumnya.

Baca juga: Wujudkan Visi Misi Pemerintah yang SMART, Dinas PUPR Jeneponto Buka Forum Gabungan OPD Bidang Infrastruktur

"Banyak faktor yang bisa menyebabkan beton retak.  Memang kualitas beton yang digunakan adalah beton mutu rendah. K125. Salah itu, kalo K250 ga mungkin retak, " terangnya.

Dari pantauan wartawan, paket pengerjaan rata-rata berkisar Rp 300 jutaan, dan ini banyak tersebar di beberapa desa di kecamatan wilayah Lebak Selatan yang bila dikalkulasikan tentunya berjumlah belasan hingga puluhan miliar.

Baca juga: Belum Serah Terima Bangunan SKH 03 Lebak Retak, Dipertanyakan Kualitasnya

Informasi lainnya yang didapat, paket pengerjaan dari APBD Kabupaten Lebak TA 2023 tersebut, selain hasil pengajuan pihak desa, ada juga isu pengajuan melalui aspirasi DPRD Kabupaten Lebak.

Tentunya banyak pihak yang senang terutama masyarakat atas pembangunan yang dilakukan pihak Pemkab Lebak, namun pembangunan infrastruktur tersebut juga jangan sampai menghamburkan anggaran rakyat karena pihak-pihak yang ingin meraup keuntungan berlebih.***